(Sumber Gambar: https://islami.co/hikmah-dan-istifadah-isra-mikraj/ )
Oleh: Guntur Mahesa Purwanto
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
إِنَّ اْلحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَ
نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا
وَ مِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِناَ. مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضلَّ لَهُ، وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَا دِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَ الله وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. الَّلهُمَّ
صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّد وَ عَلىَ اٰلِهِ وَ
صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ فَياَعِبَادَ اللهِ. أُصِيْكُمْ وَإَيّايَ
بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan Rabbul ‘Izzati.
Allah yang melimpahkan nikmat dan karunia-Nya bagi setiap makhluk-Nya di muka
bumi, dan berkat Kuasa-Nya lah kita masih diberi kesempatan untuk beraktivitas di
dalam ciptaan-Nya. Maka, sudah sepatutnya kita senantiasa selalu bersyukur,
tidak takabur, dan tidak futur dalam mengarungi kehidupan ini.
Shalawat dan salam semoga terlimpahkan bagi Nabi Muhammad,
Rasul pembawa Risalah Islam, yang mengemban misi pencerahan bagi umat manusia
di seluruh persada bumi. Kepada keluarga beliau Saw., para sahabat, tabi’in,
dan sampai kepada kita selaku umatnya, semoga kita semua mendapat syafa’at
serta digolongkannya kita disisi Allah Swt. di tempat yang dimuliakan.
Ma’asyiral
Muslimin, sidang Jum’at Rahimakumullah
Bulan Ramadhan
merupakan momentum yang telah kita semua lalui bersama. Di dalamnya, banyak
sekali kaum muslimin yang saling berlomba-lomba dalam kebaikan untuk
kesempurnaan ibadah di bulan tersebut. Bahwasanya, bulan Ramadhan merupakan
bulan yang langka dan hanya terjadi setiap satu tahun sekali.
Dari meriahnya
bulan suci Ramadhan beberapa hari yang lalu, terdapat banyak sekali hikmah yang
patut kita pelajari, renungi, dan kita ingat berulang-ulang kali. Ramadhan
adalah waktu dimana masjid begitu ramai, kaum fakir miskin tidak lagi kesulitan
dalam mencari makan, yatim piatu banyak diberikan berbagai kasih sayang dan
begitu dimuliakan, serta banyak sekali momentum lainnya di bulan penuh ampunan
tersebut. Semata-mata hal yang demikian itu adalah cara untuk kita ber-taqarub
illallah/mendekatkan diri kita kepada Allah.
Dalam Islam,
puasa Ramadhan dan ibadah-ibadah lainnya, tidak berhenti pada ritual semata.
Akan tetapi, titik tolak dari adanya kewajiban tersebut, yang nantinya agar
kita dapat menjalankan segala perintah, menjauhi larangan, dan melaksanakan apa
yang diizinkan-Nya sebagaimana disunnahkan oleh Rasulullah.
Selain dari pada
itu, sebagai seorang muslim yang sudah terkategori mukallaf, yakni sudah
dewasa, baligh, serta telah mendengar seruan agama, maka segala perintah yang
Allah perintahkan wajib baginya untuk mengerjakannya. Bila tidak, maka dosa dan
siksa akan menjadi balasannya di akhirat kelak sebagaimana firman Allah di QS.
At-Tahrim (66): 6 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ
وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman!
Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang
tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Oleh karena itu,
kita harus bisa menjaga eksistensi ibadah kita di hadapan Allah dengan menjaga
Habluminallah/Hubungan Kita Kepada Allah, yaitu beribadah. Dan apabila hubungan
kita kepada Allah baik, maka perkara duniawi atau Habluminannas akan baik pula.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan At Tirmidzi yang menjelaskan bahwa:
“Barang siapa
yang keinginannya hanya kehidupan akhirat, Allah Swt. akan memberi rasa cukup
dalam hatinya, menyatukan urusan yang berserakan dan dunia datang kepadanya
tanpa ia cari. Dan barang siapa yang keinginannya hanya kehidupan dunia, Allah
Swt. akan jadikan kemiskinan selalu membayang-bayangi di antara kedua matanya,
mencerai beraikan urusannya, dan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali
sekadar apa yang telah ditentukan baginya.”
Ma’asyiral
Muslimin,
Selain dari
pada puasa Ramadhan, momentum ‘Idul Fitri beberapa waktu lalu sempat kita
jadikan sebagai momentum penting untuk saling memaafkan dan mendo’akan. Dalam
momentum ‘Idul Fitri yang telah terlaksana kemarin, memiliki hikmah yang cukup
mendalam bagi kita semua. Bahwa Hari Raya ‘Idul Fitri dimeriahkan dengan saling
bersilaturahminya satu sama lain, dari kota besar menuju kampung kecil, di
dalamnya terdapat pentingnya ukhuwah Islamiyyah/merekatkan tali persaudaraan
Islam, atau lebih sederhananya lagi yakni persatuan sesama umat Islam.
Momentum
Ramadhan, ‘Idul Fitri, keduanya tersebut memiliki syiar yang harus kita
renungkan bersama. Betapa
pentingnya persaudaraan, betapa pentingnya berjama’ah/bersama-sama, dan betapa
pentingnya kita bersatu dalam aqidah Islam. Seperti dipersaudarakannya Kaum
Muhajirin dan Ansar, kemudian, Rasulullah Saw. menjadi pemimpin bagi negeri dan
agamanya untuk kemudian menerapkan
Islam disetiap sendi kehidupan bermasyarakat.
بَارَكَ اللهُ
لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ
وَنَفَعَنِيْ
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِكْرِ الْحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ
مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ
قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ،
إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Do’a Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ
لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ، وَاْلعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلاَ عُدْوَانَ
إِلَّا عَلىَ الظَّالِمِيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ نَبِيِّناَ
مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، الملِكُ اْلحَقُّ اْلُمبِيْنُ، وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اْلَمبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالمِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ
فَيَاأَيُّهاَالْإِخْوَانُ،
أُوْصِيْكُمْ وَإِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Marilah kita berdo’a dengan khusyu’ kepada
Allah SWT, dan berharap agar do’a kita dikabulkan.
اَلَّلهُمَ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ،
اَلأَحْيَاِء مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعْوَاتِ، فَيَاقَاضِيَ اْلحَاجَاتِ.اَلَّلهُمَ إِنَّانَسْأَ لُكَ اْلهُدَى
وَالتُّقَى وَاْلعَفَافَ وَاْلغِنىَ.
رَبَّناَ
هَبْ لَناَ مِنْ أَزْوَاجِناَ وَذُرَّيَّاتِناَ قُرَّةً أَعْيُنٍ وَاجْعَلْناَ
لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَاماً. رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَناَ بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَناَ
وَهَبْ لَناَ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ اْلوَهَّابُ.
رَبَّناَاٰتِناَ
فِي الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفِى اْلأٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ عَذَابَ النَّارِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعَزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلىَ
اْلمُرْسَلِيْنَ، وَاْلحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
ConversionConversion EmoticonEmoticon