Hikmah Ramadhan & 'Idul Fitri




Oleh:   Guntur Mahesa Purwanto


Assalamu’alaikum Wr. Wb.


إِنَّ اْلحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِناَ. مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَا دِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. الَّلهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّد وَ عَلىَ اٰلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ فَياَعِبَادَ اللهِ. أُصِيْكُمْ وَإَيّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan Rabbul ‘Izzati. Allah yang melimpahkan nikmat dan karunia-Nya bagi setiap makhluk-Nya di muka bumi, dan berkat Kuasa-Nya lah kita masih diberi kesempatan untuk beraktivitas di dalam ciptaan-Nya. Maka, sudah sepatutnya kita senantiasa selalu bersyukur, tidak takabur, dan tidak futur dalam mengarungi kehidupan ini.

Shalawat dan salam semoga terlimpahkan bagi Nabi Muhammad, Rasul pembawa Risalah Islam, yang mengemban misi pencerahan bagi umat manusia di seluruh persada bumi. Kepada keluarga beliau Saw., para sahabat, tabi’in, dan sampai kepada kita selaku umatnya, semoga kita semua mendapat syafa’at serta digolongkannya kita disisi Allah Swt. di tempat yang dimuliakan.

Ma’asyiral Muslimin, sidang Jum’at Rahimakumullah

Bulan Ramadhan merupakan momentum yang telah kita semua lalui bersama. Di dalamnya, banyak sekali kaum muslimin yang saling berlomba-lomba dalam kebaikan untuk kesempurnaan ibadah di bulan tersebut. Bahwasanya, bulan Ramadhan merupakan bulan yang langka dan hanya terjadi setiap satu tahun sekali.

Dari meriahnya bulan suci Ramadhan beberapa hari yang lalu, terdapat banyak sekali hikmah yang patut kita pelajari, renungi, dan kita ingat berulang-ulang kali. Ramadhan adalah waktu dimana masjid begitu ramai, kaum fakir miskin tidak lagi kesulitan dalam mencari makan, yatim piatu banyak diberikan berbagai kasih sayang dan begitu dimuliakan, serta banyak sekali momentum lainnya di bulan penuh ampunan tersebut. Semata-mata hal yang demikian itu adalah cara untuk kita ber-taqarub illallah/mendekatkan diri kita kepada Allah.

Dalam Islam, puasa Ramadhan dan ibadah-ibadah lainnya, tidak berhenti pada ritual semata. Akan tetapi, titik tolak dari adanya kewajiban tersebut, yang nantinya agar kita dapat menjalankan segala perintah, menjauhi larangan, dan melaksanakan apa yang diizinkan-Nya sebagaimana disunnahkan oleh Rasulullah.

Selain dari pada itu, sebagai seorang muslim yang sudah terkategori mukallaf, yakni sudah dewasa, baligh, serta telah mendengar seruan agama, maka segala perintah yang Allah perintahkan wajib baginya untuk mengerjakannya. Bila tidak, maka dosa dan siksa akan menjadi balasannya di akhirat kelak sebagaimana firman Allah di QS. At-Tahrim (66): 6 yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Oleh karena itu, kita harus bisa menjaga eksistensi ibadah kita di hadapan Allah dengan menjaga Habluminallah/Hubungan Kita Kepada Allah, yaitu beribadah. Dan apabila hubungan kita kepada Allah baik, maka perkara duniawi atau Habluminannas akan baik pula. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan At Tirmidzi yang menjelaskan bahwa:

“Barang siapa yang keinginannya hanya kehidupan akhirat, Allah Swt. akan memberi rasa cukup dalam hatinya, menyatukan urusan yang berserakan dan dunia datang kepadanya tanpa ia cari. Dan barang siapa yang keinginannya hanya kehidupan dunia, Allah Swt. akan jadikan kemiskinan selalu membayang-bayangi di antara kedua matanya, mencerai beraikan urusannya, dan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali sekadar apa yang telah ditentukan baginya.”

Ma’asyiral Muslimin,

Selain dari pada puasa Ramadhan, momentum ‘Idul Fitri beberapa waktu lalu sempat kita jadikan sebagai momentum penting untuk saling memaafkan dan mendo’akan. Dalam momentum ‘Idul Fitri yang telah terlaksana kemarin, memiliki hikmah yang cukup mendalam bagi kita semua. Bahwa Hari Raya ‘Idul Fitri dimeriahkan dengan saling bersilaturahminya satu sama lain, dari kota besar menuju kampung kecil, di dalamnya terdapat pentingnya ukhuwah Islamiyyah/merekatkan tali persaudaraan Islam, atau lebih sederhananya lagi yakni persatuan sesama umat Islam.

Momentum Ramadhan, ‘Idul Fitri, keduanya tersebut memiliki syiar yang harus kita renungkan bersama. Betapa pentingnya persaudaraan, betapa pentingnya berjama’ah/bersama-sama, dan betapa pentingnya kita bersatu dalam aqidah Islam. Seperti dipersaudarakannya Kaum Muhajirin dan Ansar, kemudian, Rasulullah Saw. menjadi pemimpin bagi negeri dan agamanya untuk kemudian menerapkan Islam disetiap sendi kehidupan bermasyarakat.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِكْرِ الْحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Do’a Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ، وَاْلعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلاَ عُدْوَانَ إِلَّا عَلىَ الظَّالِمِيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، الملِكُ اْلحَقُّ اْلُمبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اْلَمبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالمِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ
فَيَاأَيُّهاَالْإِخْوَانُ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Marilah kita berdo’a dengan khusyu’ kepada Allah SWT, dan berharap agar do’a kita dikabulkan.

اَلَّلهُمَ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ، اَلأَحْيَاِء مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ  مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ، فَيَاقَاضِيَ اْلحَاجَاتِ.اَلَّلهُمَ إِنَّانَسْأَ لُكَ اْلهُدَى وَالتُّقَى وَاْلعَفَافَ وَاْلغِنىَ.

رَبَّناَ هَبْ لَناَ مِنْ أَزْوَاجِناَ وَذُرَّيَّاتِناَ قُرَّةً أَعْيُنٍ وَاجْعَلْناَ لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَاماً. رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَناَ بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَناَ وَهَبْ لَناَ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ اْلوَهَّابُ.

رَبَّناَاٰتِناَ فِي الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفِى اْلأٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعَزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلىَ اْلمُرْسَلِيْنَ، وَاْلحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ

Newest
Previous
Next Post »