Renungan Bagi Para Pemuda - Coretanku


(Sumber Foto: Google)

Oleh: Guntur Mahesa P. (Aktivis Dakwah, Penulis, Motivator)

Peristiwa Ashabul Kahfi adalah renungan bagi para pemuda. Sebuah kisah yang tertera di dalam Al-Qur'an yang diabadikan di dalam surat Al-Kahfi. Merupakan pelajaran bagi para pemuda, terlebih untuk para pemuda masa kini atau bagi mereka yang abai dan tidak tahu terhadap peristiwa tersebut.
Siapakah mereka?

Mereka adalah sekelompok pemuda yang jumlahnya 6 orang dan saat itu mereka mengasingkan diri dari PEMIMPIN DZALIM tatkala mereka telah MENGKRITIK pemimpin yang hidup saat itu. Tujuan mereka mengkritik penguasa tersebut tidak lain untuk tetap mengokohkan akidah serta agar pengaruh penguasa tersebut tidak mencermari akidah yang telah dianut.

(Sumber Foto: Google)

Sebelumnya, ke-6 orang atau pemuda tersebut merupakan penasihat raja yang ada kala itu. Namun, mereka semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beriman sehingga ketika raja menyuruh agar semua rakyatnya termasuk jajaran pemerintahannya untuk menyembahnya (rajanya, kalau tidak maka akan dijatuhi hukuman), saat itu majulah salah seorang pemimpin dari ke-6 pemuda tersebut (pemimpin Ashabul Kahfi) yang menghadap sang raja dengan berkata, "Di alam semesta ini, hanya ada satu Tuhan semata, Dia-lah Pencipta langit dan bumi".

Ketika itu (pengasingan diri) mereka bertemu seorang pengembala dan seekor anjingnya dalam perjalanan mengasingkan diri. Ketika itulah seorang pengembala mengarahkan mereka ke dalam gua dan dia (pengembala) ikut bersama mereka sehingga semuanya berjumlah 7 orang beserta satu ekor anjing milik si pengembala.

(Sumber Foto: Google)

Kemudian, Allah SWT. dengan kuasanya lalu membuat mereka mengantuk dan tertidur ke-7 pemuda tersebut selama 309 tahun. Kemudian, mereka dihidupkan lagi oleh kehendak Allah dengan dibangunkannya lagi pada fase yang berbeda. Jika dahulu mereka hidup di zaman pemimpin dzalim, saat itu mereka dibangunkan oleh Allah disaat pemimpin yang bijak dan adil.

Andai kita meresapi kisah mereka (Ashabul Kahfi), betapa tegarnya sosok pemuda dengan IDEALISNYA terlebih idealis tersebut disandarkan kepada pedoman hidup yakni Al-Qur'an dan Sunnah.

Bagaimana dengan kita?

Sudah apa kita atau yang telah kita lakukan untuk Agama Allah ini?

Mau sampai kapan berdiam diri?

*Jawab oleh diri masing-masing, siapa tahu kita ditidurkan oleh kuasa Allah namun bedanya dengan kisah mereka (Ashabul Kahfi) yakni tidak dibangungkan lagi atau mati.


Previous
Next Post »