Sumber Foto: Google
_____
Oleh: Irkham Fahmi al-Anjatani
Istilah "Islam radikal"
kembali mencuat akhir-akhir ini. Sebuah istilah yang dialamatkan kepada
sekelompok umat Islam yang keras dalam mendakwahkan Islam, tak kenal kompromi
dan tak kenal ngopi-ngopi dengan kaum berduit yang anti syariat Ilahi.
Seorang muslim yang anti dengan
pemimpin kafir akan dicap sebagai radikal. Seperti halnya seorang muslim yang
anti dengan Ahmadiyyah, Syiah, Sekulerisme dan Komunisme, ia akan distempel
sebagai muslim radikal. Begitu pula dengan orang-orang yang ngotot dengan perjuangannya
menegakkan aturan-aturan Al-Qur'an, sama saja, mereka dikategorikan radikal.
Jika kita merunut ke belakang,
apabila yang dimaksud radikal adalah semacam itu, yakni keras dan tegas dalam
menyampaikan kebenaran, sebetulnya ini berawal dari dunia pesantren. Para kiai
begitu tegas dan ketat dalam mendidik santri-santrinya, apalagi dalam
pendidikan Al-Qur'an. Jangankan menyelisihi aturan-aturan Al-Qur'an, salah
membacanya saja pasti bakal dipukul dengan rotan.
Bagi para kiai itu dilakukan
bukan karena benci, tapi lebih dikarenakan menjaga kemuliaan Al-Qur'an, jangan
sampai santrinya meremehkan Al-Qur'an yang merupakan firman Allah yang Maha
Menghidupkan dan Maha Mematikan. Tentu para santri pun paham betul akan hal
itu. Hingga pada akhirnya, dia akan merasakan manfaatnya ketika sudah dewasa
dan hidup berdampingan dengan masyarakat nyata.
Sungguh aneh apabila saat ini ada
orang yang mengaku pernah nyantri tetapi kagetan dengan kelompok-kelompok Islam
yang begitu keras dan tegas dalam mendakwahkan Islam. Apakah mereka tidak tau
jika di pesantren pun para kiai banyak yang keras dalam mengajarkan Al-Qur'an?
atau sebetulnya mereka belum pernah benar-benar mesantren?
Jika yang dimaksud Islam radikal
adalah orang yang keras dalam menyampaikan Islam, lalu bagaimana dengan
kiai-kiai kita di pesantren dahulu yang sering membentak bahkan memukul (dengan
rotan) ketika mengetahui santrinya salah membaca Al-Qur'an, radikal kah mereka
?
Allaahummarhamna bil qur'aan
Cirebon, 18 Mei 2018
ConversionConversion EmoticonEmoticon