Sumber Gambar: Google
Oleh: Guntur Mahesa Purwanto
Ustadz DR. Khalid Bassalamah, MA. dalam ceramahnya pernah menjelaskan
tentang lima macam puasa sunnah yang dianjurkan harus dijaga apapun godaannya
jangan ditinggalkan dan tetap harus dijaga.
Sebelum menuju poin inti, Ustadz DR. Khalid Bassalamah, MA. berkata bahwa ada hadits shahih riwayat
Bukhari yang berbunyi, “Siapa yang puasa satu hari saja di jalan Allah, ‘satu
hari saja’ (dia tekankan) Allah akan jauhkan dia dari api neraka sejarak 70
tahun”.
Ia melanjutkan, “Kalau ramadhan kemarin kita berpuasa selama 30
atau 29 hari, 70 x 3, berapa ribu tahun kita dijauhkan dari api neraka?”. Seru
Ustadz DR. Khalid Bassalamah, MA. Di hadapan para jamaah Majelis Taklim Al-Hujjah.
Lima macam puasa yang harus dijaga tersebut menurut Ustadz DR.
Khalid Bassalamah, MA. Ialah:
Pertama, Puasa Enam
Hari Bulan Syawal.
Sumber Gambar: Google
Kepada para jamaahnya, beliau mengutip hadits yang diriwayatkan Imam
Muslim dari Nabi SAW:
“Siapa yang puasa ramadhan sebulan penuh lalu diikuti enam hari
saja dari bulan syawal pahalanya sama seperti setahun penuh tanpa henti”.
Ustadz DR. Khalid Bassalamah, MA. kemudian memberikan pengibaratan
kepada para jamaahnya untuk memudahkan pemahamannya tentang seseorang yang bekerja
disebuah perusahaan, lalu pimpinan atau bosnya menawarkan pekerjaan sebulan
penuh dan jika ia (pegawai) menambahnya selama 6 hari lembur maka gaji selama
satu tahun akan diberikan kepada pegawai tersebut secara tunai.
Jika seorang pegawai dalam sebulan digaji Rp. 5.000.000,00- maka
jika ia melakukan tawaran bosnya tersebut maka Rp. 5.000.000,00- x 12 bulan =
Rp. 60.000.000,00- atau Enam Puluh Juta Rupiah pegawai tersebut dia dapatkan
secara tunai jika mengiyakan tawaran bosnya.
Ustadz DR. Khalid Bassalamah, MA. Menjelaskan “Puasa enam hari
bulan Syawal boleh dicicil, boleh hari ini, boleh minggu depan, pokoknya selama
Syawal”.
Dirinya melanjutkan, “Boleh puasa sunnah/ibadah sunnah digabung
dengan sunnah lain, boleh. Dengan puasa Senin Kamis misalnya. Setiap puasa Senin
Kamis digabung dengan puasa Syawal, boleh. Asalkan sunnah dengan sunnah”.
Kedua, Puasa Senin dan
Kamis.
Sumber Gambar: Google
Ustadz DR. Khalid Bassalamah, MA. Menjelaskan, “Fadhilahnya, hadits
yang disebutkan oleh Nabi SAW. dalam riwayat Imam Tirmidzi, ditanya, dengan
sanad hasan. “Kenapa Anda puasa Senin Kamis ya Rasulullah?”.
“Setiap Senin dan Kamis amal shalih sedang dilaporkan ke Langit dan
Aku ingin pada saat sedang dilaporkan Aku sedang berpuasa”.
Ketiga, Puasa Ayyamul
Bidh atau Puasa Hari-Hari Putih (13, 14, 15 Hijriyah)
Sumber Gambar: Google
Ustadz DR. Khalid Bassalamah, MA. menjelaskan bahwa puasa ini pahalanya
setara seperti puasa setahun penuh. Dia melanjutkan bahwa boleh pula dikerjakan
selain pada tanggal 13, 14, 15 Hijriyah dengan catatan jika kita yang
mengerjakannya barangkali saja ada yang sedang udzur/berhalangan jika
mengerjakannya pada tiga hari tersebut.
Adapun cara mengerjakannya yakni di hari lain namun tetap tiga hari
berturut-turut seperti: 21, 22, 23
Hijriyah atau 27, 28, 29 Hijriyah atau dilakukan awal bulan yaitu 3, 4, dan 5
Hijriyah atau 9, 10, 11 Hijriyah. Beliau menegaskan yang terpenting dilakukan
tiga hari. Namun, dalam ceramahnya beliau menjelaskan bahwa puasa Puasa Ayyamul
Bidh atau Puasa Hari-Hari Putih dianjurkan dilakukan pada 13, 14, 15 Hijriyah.
Dalam ceramahnya Ustadz DR. Khalid Bassalamah, MA. mengajak para
jamaah yang hadir mengibaratkan Puasa Ayyamul Bidh dengan seseorang yang tiga
hari kerja namun gaji yang dia terima ialah gaji dia bekerja selama setahun.
Keempat, Puasa Sembilan
Hari atau 01-09 Dzulhijjah.
Sumber Gambar: Google
Puasa ini dilakukan sebelum Idul Adha yang jatuh pada 10
Dzulhijjah. Dalam hal ini Ustadz DR. Khalid Bassalamah, MA menjelaskan kalau
ada orang yang tidak mampu selama tiga hari, boleh melakukannya selama lima
atau enam hari. Namun, yang jangan sampai ditinggalkan ialah diwaktu Hari
Arafah yang bertepatan pada tanggal 09 Dzulhijjah. Hari Arafah ini merupakan
momen ketika jamaah haji sedang berwukuf di Arafah. Sedangkan bagi yang tidak
berhaji dianjurkan untuk berpuasa di hari tersebut.
Ustadz DR. Khalid Bassalamah, MA berkata, “Waktu Nabi SAW. ditanya
tentang kelebihan puasa hari Arafah, beliau mengatakan, ‘Puasa satu hari itu
bisa mengampuni dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang”.
Kelima, Puasa di Bulan
Muharram atau Tasyua atau Puasa Asy Syura.
Sumber Gambar: Google
Puasa sunnah ini dilakukan pada 09 dan 10 Muharram. Ustadz DR.
Khalid Bassalamah, MA menjelaskan terkait landasan hukum terkait puasa sunnah
ini dengan hadits Bukhari yang mengatakan, “Telah datang kepada Nabi SAW.
laki-laki pada saat Nabi SAW. selesai shalat dhuha lalu berkata, ‘Ya
Rasulullah, hari ini tanggal 10 Muharram orang-orang Yahudi sedang berpuasa di
Madinah’. Kemudian Rasulullah bertanya, ‘Coba tanyakan mereka mengapa mereka
berpuasa’. Kemudian, sahabat tersebut pergi ke pemukiman orang-orang Yahudi
lalu bertanya kepada pendeta-pendeta Yahudi dan dijawabnya, ‘Hari ini tepatnya
10 Muharram di mana Allah selamatkan Musa dari kejaran Fira’un, maka kami
berpuasa sebagai tanda syukur kepada Allah”.
Selanjutnya, Ustadz DR. Khalid Bassalamah, MA menjelaskan terkait
tanggal 09 Muharram dengan landasan hadits riwayat Imam Tirmidzi dengan hadits
hasan shahih, “Kata Nabi SAW: kalau saya masih hidup tahun depan, saya akan
ikutkan 10 dan 09 agar tidak sama dengan Yahudi”.
Terkait fahdillah atau kelebihan puasa Asy Syura ialah bisa
dihapuskannya dosa-dosa kecil setahun yang lalu. Terkait dosa besar, Ustadz DR.
Khalid Bassalamah, MA menjelaskannya dengan cara taubat nasuha.
Terimakasih atas perhatiannya.
ConversionConversion EmoticonEmoticon