Sumber Foto: Google
______________
Oleh: Irkham Fahmi al-Anjatani
Lagi dan lagi, keadilan sirna di negeri
ini. Seorang pemuda cina lolos dari jeratan hukum, padahal dia sudah
terang-terangan mencaci maki Presiden Jokowi. Bukan hanya itu, dia juga
berjanji akan membunuh Jokowi. Parah!
Orang nomor wahid di negeri ini diancam
mau dibunuh. Berani sekali dia. Meski begitu, menurut penulis, yang lebih parah
lagi adalah aparat Kepolisian di sana.
Bagaimana mungkin caci maki dan ancaman
pembunuhan dianggap sebagai lelucon belaka. Bukankah Ahmad Dhani yang hanya
bicara akan meludahi muka para pembela penista agama saja langsung
dimejahijaukan. Bahkan Asma Dewi dan lainnya yang melakukan hal yang sama, tapi
tidak ada ancaman pembunuhan, langsung dipenjarakan. Kenapa jika pelakunya
pemuda cina tidak ditangkap? Ini tidak adil namanya.
Melihat ketidakadilan hukum yg menimpa umat Islam di negeri ini, saya
yakin, masih banyak polisi2 shaleh yg nuraninya condong pada kebenaran dan
keadilan. Sebagai seorang muslim pasti mereka mempunyai perasaan yg sama ketika
umat Islam terus didiskriminasi di depan hukum yang seharusnya tajam.
Para polisi yg saya cintai, ketaatan kepada Allah dan Rasulnya itu adalah
mutlak, Sementara taat pada atasan itu tidak mutlak. Patuhi atasan kalian jika
ia menyeru pada kebaikan dan keadilan! Jangan patuhi perintah atasan kalian
jika ia menyeru pada kedzoliman dan ketidakadilan, apalagi terhadap para ulama
yang merupakan pewaris para nabi.
Tegakkan hukum seadil-adilnya! bukan hanya kepada umat Islam, tetapi juga
kepada orang kafir cina yang sudah mengancam kepala negara. Apapun resiko yang
akan kalian dapatkan nanti.
Ingat! Kalian bisa berbohong pada atasan kalian, akan tetapi kalian tidak akan bisa berbohong kepada Allah yg maha menghidupkan dan maha mematikan.
SaudaraKu, pak Polisi, renungkanlah nasehat ini! Jangan sampai kalian
menyesal di hari akhir nanti, disebabkan kalian lebih taat dan takut kepada
pimpinan kalian daripada kepada Allah Tuhan kalian.
{يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ
يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولا}
"Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata, "Alangkah baiknya, andaikata kami dahulu taat kepada Allah dan taat kepada Rasul."
وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا
السَّبِيلا
"mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami dahulu menaati Pemimpin-pemimpin dan Pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).” (Qs. Al-Ahzab: 66-67).
Itu adalah ancaman neraka Allah bagi orang-orang yang lebih patuh kepada
pemimpin-pemimpinnya daripada kepada Allah swt. Kepatuhannya menjadikan mereka
tidak mau menegakkan kebenaran dan keadilan. Kepatuhannya membuat mereka berani
berbuat dzolim dan tuli dari semua wejangan.
Astaghfirullaahal 'adziim.
#KhilafahAjaranIslam
#ReturnTheKhilafah
Cirebon, 25 Mei 2018
#ReturnTheKhilafah
Cirebon, 25 Mei 2018
ConversionConversion EmoticonEmoticon