Cirebon - Sekumpulan pemuda dari berbagai daerah berkumpul dalam acara Kajian Islam Remaja (KIR) yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Sekolah (LDS) Cirebon di Mahad Nurul Falah Perum. Harjamulia Indah, Sutawinangun Cirebon dengan tema menyikapi perayaan Valentines Day bagi remaja muslim (5/2).
Acara yang dibuka oleh Asep dan Abhariyah selaku MC. berjalan tertib dengan mengajak para peserta untuk turut mendengarkan lantunan ayat suci al-Quran yang dibacakan oleh Tio.
Alwi selaku pembina LDS Cirebon dalam sambutannya mengucapkan beribu terimakasih atas kehadiran para peserta dan antusiasnya dalam menghadiri Kajian Islam Remaja.
Ia mengajak kepada para peserta agar tidak ikut-ikutan dalam perayaan Valentines Day pada 14 Ferbuari mendatang. Dijelaskannya bahwa Valentines Day bukanlah ajaran Islam dan tidak patut remaja muslim untuk mengikutinya.
Senada dengan Alwi, Syukron Fadhillah selaku pemateri pertama menjelaskan bahwa awal mula Valentines Day berasal dari perayaan suci Romawi Kuno dan untuk mengenang kematian Santo Valentine yang bertepatan pada 14 Februari.
Bagi sebagian remaja, momen yang sering disebut dengan Hari Kasih Sayang kerapkali dijadikan kesempatan untuk mempererat hubungan cinta dengan pacarnya. Jelas Syukron dihadapan para peserta.
Mengutip dari Fanspage Komunitas Indonesia Tanpa Pacaran (ITP), Syukron menjelaskan bahaya pacaran bahwa banyak kejadian hamil diluar nikah hingga depresi yang menyebabkan para remaja berakhir dengan cara bunuh diri serta aborsi yang mulanya mereka menjalin kisah dan kasih bersama pasangannya.
Dilanjutkannya oleh Guntur Mahesa Purwanto selaku pemateri kedua bahwa banyak remaja yang menjalankan hubungan asmara (pacaran) disebabkan oleh adanya pergaulan bebas.
Selain itu, pola pikir sekulerisme dan sikap individualisme merupakan awal mula terbentuknya pergaulan bebas dikalangan remaja sehingga mereka menciptakan kebahagiaannya versi masing-masing salah satunya dengan cara berpacaran, tambah Guntur saat menyampaikan materi berjudul Cinta itu Suci.
Ia melanjutkan bahwa Islam memberikan solusi dalam masalah cinta dengan cara menikah, bukan pacaran. Bagi mereka yang mampu, maka menikah adalah solusi paling ampuh dalam menjaga pandangan dan mencegah dari kemaksiatan atas nama cinta. Adapun bagi yang belum mampu, berpuasa dan memperbanyak ibadah adalah kunci agar tidak tersibukan dan ikut-ikutan dalam aktivitas pacaran.
Kedua pemateri tersebut sepakat bahwa pacaran merupakan aktivitas yang dilarang oleh agama dan bukanlah bagian dari ajaran agama Islam.
Selain banyak mengandung unsur zina, pacaran merupakan budaya luar yang harus dihindari di antaranya dengan membangun pola pikir, pola sikap Islami, perlunya ada pengawasan sosial, dan mengenali sanksi agama terhadap para pelaku pacaran agar jera dan tidak melakukan aktivitas haram tersebut. Ungkap Guntur sembari menutup materi berjudul Cinta itu Suci. [Tim LDS Cirebon]
1 comments :
Click here for commentsMasya allah keren.. 👍🏻
ConversionConversion EmoticonEmoticon