(Sumber
Foto: Google)
Oleh: Guntur Mahesa Purwanto (Islamic Coaching Cirebon)
Sob, kalau hidup sebatas hidup,
sungguh sangat mudah dilakukan. Iya enggak sob? Kita tinggal hidup dengan
aturan yang kita buat sendiri terus mau langgar sendiri pun no problem sehingga
suka dan tidak suka adalah prinsip kita pribadi.
Namun, sayangnya kita tidak
demikian sob. Kamu boleh hidup sesuka hatimu dan bertindak semau kamu asalkan
memenuhi syarat, dua saja. Apa itu?
Pertama, kamu gila.
Kedua, kamu adalah hewan.
Kita ketahui ya bahwa orgil
(orang gila) bisa hidup enak dan bebas! Mau pake baju atau enggak terus
keluyuran ke sana kemari tanpa alas kaki tak tau arah pergi dan pulang,
kebebasan seperti slogan "Hidup Gue Gimana Gue" bisa kita raih dengan
mudahnya!
Begitu juga jika kita tercipta
sebagai hewan, kita di dunia hanya cari makan, tidur, dan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan naluriah lainnya. Tapi ini tidak bakal terjadi sob karena
kita sendiri adalah manusia. Kecuali kamu gila dan berperan sebagai hewan
misalnya. Hmm... Pastinya ogah ya.
So, kamu yang katanya punya
slogan hidup yang berbunyi "Hidup Gue Gimana Gue dan Suka-Suka Gue Mau
Ngapain", berarti kamu belum paham makna hidup ini dari siapa, buat apa
dan mau kemana nantinya. Artinya, kamu hidup belum tau arah untuk pergi dan
pulang. Singkatnya, kamu lagi tersesat.
Lalu gimana caranya biar kita tau
arti hidup kita ini? Udah belasan bahkan puluhan tahun hidup di dunia masa sih
kita masih belum paham inti hidup ini? Kemana aja kita selama ini?
Mau tau makna hidup? Ikuti
langkah-langkah sederhana ini.
Pertama, cari tau siapa kamu.
Kamu itu manusia kan? Nah, manusia itu adalah ciptaan alias makhluk betul?
Kedua, kalau kita yakin bahwa
kita ini diciptakan alias makhluk, cari tau juga bahwa hewan dan tumbuhan juga
makhluk alias ciptaan.
Ketiga, coba renungkan sejenak
bagaimana alam semesta ini bisa teratur/seimbang dan mengapa sih organ tubuh
kita juga bisa sama seteratur ini dalam menjalankan fungsinya. Ada ginjal,
hati, jantung, tulang, semuanya punya tugas masing-masing. Pun halnya tentang
alam semesta, mengapa bumi tidak bertabrakan dengan planet-planet lain di luar
angkasa sana? Kalau manusia? Sama! Punya tugas juga di dunia ini!
Keempat, kenali Sang Pencipta,
bukankah sebelumnya kita mengakui bahwa kita ini hanyalah makhluk? Ciptaan?
Kalau kita muslim, kenali apa yang diperintahkan Allah kepada kita. Gini
sederhananya, bukankah kalau kita ingin tau fungsi sebuah laptop paling tidak
kita bisa mencari tau lewat buku pedoman atau menanyakan langsung pada penemu
atau pembuatnya?
Nah, di dalam Al-Quran sendiri
kita sebagai muslim sudah diperintahkan bahwa hidup kita ini untuk beribadah.
Coba deh buka mushafnya di QS. Az-Zaariyat: 56. Nah, jika dianalogikan seperti
sebelumnya, bahwa Al Quran punya fungsi yang sama yaitu sebagai buku pedoman
kita (manusia) hidup di dunia. Pun halnya Rasul SAW. yang dahulu pernah
dijuluki Al Quran berjalan karena beliau diutus Allah untuk menjelaskan dan
menyampaikan tentang hakikat hidup manusia.
Jadi, kita sebagai seorang muslim
hidupnya mau tidak mau harus terikat dengan Al Quran dan As sunnah. Karena
Allah Maha Tahu mengapa kita diciptakan. Pedoman sudah diberikan maka kita
tinggal melaksanakannya. Mudah kan? Aturan sudah termuat di dalamnya kita
tinggal implementasikan saja.
Selanjutnya, kita diberi akal
dari pada makhluk lainnya, inilah yang nantinya kita harus memiliki yang
namanya kepemimpinan dalam berpikir tentang mana perintah dan mana larangan
yang telah Allah tetapkan kepada kita semua.
Maka salah besar kalau ada yang
bilang bahwa hidup kita ini terserah kita. Karena pada hakikatnya hidup kita
ini harus sesuai terhadap apa yang telah diperintahkan Allah dalam kitab suci
Al Quran.
So, mari bahu membahu biar
temen-temen yang lain juga tau ya. Dakwahi diri dan juga orang lain. Insyaallah
berkah dan pintu langit akan terbuka buat kita semua sehingga kita dapat resmi
melewati karpet merah menuju surganya Allah Ta'ala. Aamiin.
ConversionConversion EmoticonEmoticon