The Dark Days - Coretanku


(Sumber Gambar: Google)

Oleh: Guntur Mahesa Purwanto (Tim LDS Cirebon)

Allah Ta’ala berfirman:


“Dan bersegeralah mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang diperuntukan bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali-Imron: 133)

Sahabat, banyak orang yang impiannya mencapai surga Allah Swt. diakhir hidupnya, dan banyak orang yang menginginkan suatu saat kelak bertemu dengan jodoh yang shaleh/hah, banyak orang yang ingin mendapat keberkahan, rahmat, pahala dari Allah Swt., banyak pula yang ingin mendapatkan syafaat dari baginda Muhammad Saw. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka hanyalah omong kosong belaka.

Ingin ini, ingin itu, namun ia tidak melakukan sesuatu apapun yang dapat mendekatkan dirinya kepada Allah, dan yang ada malah sebaliknya yakni bermaksiat kepada Allah.

Sahabat, hidup ini percuma kita jalankan apabila tidak menjalankan apa yang diperintahkan Allah Swt. kepada kita! Sesungguhnya, tujuan hidup kita tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk Allah Swt. Allah berfirman:

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Az-Dzariyat: 56)

Tidakkah kita renungi atas apa-apa yang telah menimpa kaum-kaum terdahulu yang telah Allah binasakan walaupun mereka pintar, kuat, gagah perkasa, berkuasa, kaya raya, tapi karena satu hal saja yang tidak mereka penuhi yakni mereka tidak beriman, maka Allah dengan mudahnya bisa membinasakan mereka! Bagi Allah (membinasakan) itu mudah.

Dikutip dari TribunSumsel.com berikut dua belas kaum yang Allah binasakan karena menolak untuk beriman kepada Allah Swt. dan menjalankan syariatnya.

1.    Kaum Nabi Nuh
Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun, namun yang beriman hanya sekitar 80 orang. Kaumnya mendustakan dan memperolok-olok Nabi Nuh. Kemudian, Allah mendatangkan banjir besar dan menenggelamkan mereka yang ingkar, termasuk anak dan istri Nabi Nuh (QS. Al-Ankabut: 14).

2.    Kaum Nabi Hud
Nabi Hud diutus untuk kaum ‘Ad. Namun mereka mendustakan kenabian Nabi Hud. Akibatnya, Allah Swt. mendatangkan angin dahsyat disertai bunyi guruh yang menggelegar hingga mereka tertimbun pasir dan binasa (QS. At-Taubah: 70, Al-Qamar: 18, Fushsilat: 13, An-Najm: 50, Qaaf: 13).

3.    Kaum Nabi Shaleh
Nabi Shaleh diutus Allah untuk kaum Tsamud. Merupakan seorang Nabi yang diberi oleh Allah mukjizat seekor unta betina yang keluar dari celah batu. Seiring berjalannya waktu, kemudian Allah timpakan azab kepada mereka (kaumnya) akibat membunuh unta yang seharusnya dirawat dan dijaganya (QS. Al-Hijr: 80, Huud: 68, Qaaf: 12).

4.    Kaum Nabi Luth
Kaum Nabi Luth merupakan kaum yang terkenal akibat perbuatan menyimpangnya, yaitu hanya mau menikah dengan pasangan sesama jenis (Homoseksual dan Lesbian). Walau Nabi sudah memberikan peringatan agar mereka bertaubat, mereka tidak mau. Bahkan pernah mengepung tempat kediaman Nabi Luth untuk berhubungan dengan dua orang tamu yang kala itu sebenarnya malaikat yang sedang menyamar sebagai lelaki tampan untuk memberitahu Nabi Luth agar meninggalkan tempatnya karena Allah akan menimpakan azab kepada kaumnya (QS. Al-Syu’ara: 160, An-Naml: 54, Al-Hijr: 67, Al-Furqan: 38, Qaaf: 12).

5.    Kaum Nabi Syuaib
Kaum Madyan namanya. Dikenal sebagai kaum yang suka berbuat curang dan melakukan penipuan ketika berniaga. Kebiasaannya yakni bila membeli, mereka minta dilebihkan. Bila menjual, mereka selalu mengurangi. Atas perbuatannya itu mereka diazab oleh Allah dengan hawa yang sangat panas (QS. At-Taubah: 70, Al-Hijr: 78, Thaaha: 40, Al-Hajj: 44).

Selain kepada kaum Madyan, Nabi Syuaib juga diutus kepada kaum Aikah. Merupakan kaum penyembah hutan lebat (QS. Al-Hijr: 78, Al-Syu’araa: 176, Shaad: 13, Qaaf: 14).

6.    Firaun
Merupakan diktator bagi kaum bani Israil. Di sini, diutuslah Nabi Musa dan Harun untuk memperingatkan Firaun akan azab Allah. Namun, Firaun selain membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir, ia pun mengaku sebagai Tuhan. Akibatnya, ia tewas di Laut Merah dan jasadnya hingga kini masih bisa disaksikan di museum mumi di Mesir (QS. Al-Baqarah: 50, Yunus: 92).

7.    Ashab Al-Sabt
Merupakan kaum yang diazab oleh Allah menjadi kera yang hina. Mereka adalah golongan fasik yang berada di Eliah, Elat (Palestina). Diazab karena melanggar perintah Allah untuk beribadah pada hari Sabtu. Mereka diuji dengan berlimpahnya ikan pada hari Sabtu dan tidak dihari lain. Namun, mereka malah meminta Rasul Allah untuk memindahkan ibadah ke hari lain, selain Sabtu (QS. Al-A’raaf: 163).

8.    Ashab Al-Rass
Merupakan kaum penyembah patung. Riwayat lain menyebutkan mereka diazab karena mencampakkan utusan yang dikirim kepada mereka ke dalam sumur (QS. Al-Furqan: 38, Qaaf: 12).

9.    Ashab Al-Ukhdudd
Adalah kaum yang menggali parit namun menolak beriman kepada Allah. Selain itu, mereka juga tidak taat kepada rajanya. Mereka pernah menceburkan sekelompok orang beriman ke dalam parit yang telah dibakar, termasuk seorang wanita yang sedang menggendong bayi. Mereka kemudian dikutuk oleh Allah (QS. Al-Buruuj: 4-9).

10.Ashab Al-Qaryah
Mereka adalah kaum yang Allah SWT. azab dengan suara yang sangat keras karena mendustakan rasul-rasul yang diutus kepada mereka (QS. Yaasiin: 13).

11.Kaum Tubba’
Tubba’ adalah nama seorang raja bangsa Himyar. Rajanya beriman, tapi kaumnya sebaliknya. Kaumnya sangat ingkar kepada Allah dan berbuat hal-hal yang melampaui batas. Walaupun peradaban mereka sangat maju, salah satunya adalah adanya bendungan air yang tidak ada pada masanya. Akan tetapi, Allah binasakan mereka dengan azabnya (QS. Ad-Dukhan: 37).

12.Kaum Saba
Merupakan kaum yang diberi kenikmatan oleh Allah berupa kebun-kebun yang ditumbuhi pepohonan untuk kemakmurannya. Namun, mereka enggan beribadah walau sudah diperingatkan oleh Nabi Sulaiman AS. Akibatnya, Allah menghancurkan bendungan Ma’rib dengan banjir besar (QS. Saba: 15-19).

Kisah-kisah di atas adalah hari-hari gelap yang dapat kita renungi. Pada hakikatnya, Allah Swt. melihat suatu negeri atau kaum bukan sebatas prestasi duniawi semata, tapi keimanan dan ketakwaan adalah inti dari keberkahan hidup semua manusia. Dari kisah-kisah di atas hendaklah kita selaku umat akhir zaman benar-benar meresapi apa yang telah terjadi di masa lalu, mempersiapkan diri mulai sekarang, karena janji Allah benar adanya di masa depan.

Jadikanlah kisah-kisah yang pernah menimpa suatu kaum sebelum kita itu sebagai pelajaran berharga agar kita tidak mengulangi perbuatan-perbuatan terlarang lagi. Sejatinya, musibah-musibah baik yang telah lampau ataupun barusan terjadi, merupakan cobaan atau ujian bagi seseorang yang beriman. Berbeda dengan mereka yang tidak beriman atau membangkang terhadap Allah dan Rasulnya, bahwa bala musibah yang terjadi adalah azab.


Peringatan-peringatan Allah telah datang dan nyata dari zaman Rasul Saw. berdakwah hingga saat ini. Rasul Saw. beserta para sahabatnya apabila negeri mereka sedang dilanda bencana, hal yang utama mereka ingat adalah “kemaksiatan” sehingga Allah turunkan bencana kepada negeri tersebut. Karena itulah kita diperintahkan untuk sesegera mungkin bertaubat.

Selanjutnya, semua orang suatu saat nanti akan merasakan ketakutan yang sebenarnya. Ketakutan yang sangat menyedihkan serta mengerikan dari pada ketakutan-ketakutan yang ada sebelumnya. Apabila kisah-kisah di atas berlaku untuk suatu kaum tertentu, maka ada suatu saat yang berlaku untuk semua makhluk Allah yang akan merasakannya. Satu-satunya yang dapat menyelamatkan kita darinya ialah amal shalih ketika hari itu belum terjadi.  The dark days yang akan kita rasakan selanjutnya ialah Hari Kiamat.


(Sumber Gambar: Google)


Tambahan: nasihat-nasihat ketika terjadi musibah/bencana, disampaikan oleh Habib Bahar bin Smith dalam ceramahnya:

Rasulullah Saw., ketika dilanda gempa bumi, beliau (Rasulullah) kemudian meletakkan tangannya ditanah seraya berkata, “Wahai bumi, belum saatnya bagimu.” Kemudian beliau berkata kepada para sahabat, “Maksiat apa yang telah kalian lakukan sehingga Allah Swt. berikan gempa ini kepada kita.”

Sayyidina Umar Ra., ketika dilanda gempa bumi beliau berkata, “Sungguh terlalu cepat kita bermaksiat kepada Allah sehingga Allah berikan gempa ini kepada kita. Kalau besok ada gempa bumi lagi, saya tidak akan tinggal lagi dengan kalian.”

Sayyidina Umar bin Abdul Aziz, ketika dilanda gempa bumi beliau mengirim surat kepada gubernur-gubernur yang isi suratnya, “Wahai para gubernur bertaubatlah kepada Allah dan sedekahkan harta kalian di jalan Allah Swt.”

Sayyidina Ka’ab bin Malik ketika dilanda gempa bumi, apa kata beliau? “Tidaklah bumi bergoncang, tidaklah bumi bergetar, kecuali terlalu banyak hamba-hamba yang berbuat dosa diatasnya.” 

Sayyidina Anas bin Malik Ra., beliau pernah berkata kepada Sayyidatuna Aisyah Rh., “Wahai Aisyah, bagaimana pendapatmu tentang gempa bumi?”, Sayyidah Aisyah menjawab, “Apabila tiga pertama telah merajalela di mana-mana, pertama, apabila khamr merajalela di mana-mana, kedua, apabila perzinahan merajalela di mana-mana, ketiga, apabila musik merajalela di mana-mana.”

Previous
Next Post »

ConversionConversion EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
-_-
(o)
[-(
:-?
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
$-)
(y)
(f)
x-)
(k)
(h)
(c)
cheer
(li)
(pl)